Latest News

Monday, January 11, 2010

Pelaut Indonesia Diperdaya

Sebelum STCW 1978 as ammended 1995 diberlakukan, Pelaut Indonesia cukup jaya. Ijazah Mualim Pelayaran Interinsuler (MPI) dan Ahli Mesin Kapal Pelayaran Interinsuler (AMKPI) bernilai tinggi karena dapat menjabat Nakhoda dan Kepala Kamar Mesin di luar negeri. Ijazah Mualim Pelayaran Besar 3,2 (MPB 3,2) dan Ahli Mesin Kapal A,B (AMK A.B) dapat menjabat sampai jabatan Nakhoda dan Kepala Kamar Mesin.

Sekarang setelah STCW 1978-1995 diberlakukan semua kejayaan berangsur-angsur sirna, padahal sarana dan prasarana kapal tidak terlalu banyak berubah, kecuali kapal-kapal baru, ketrampilan pelaut tetap dimiliki, hanya karena sistem diklat yang dirubah oleh Internasional Maritime Organization (IMO).

Perubahan IMO tersebut diberlakukan untuk Pelaut yang melayari lautan bebas (ocean going), untuk Pelaut yang berlayar domestik/dalam negeri/interinsuler dapat diatur oleh pemerintah masing-masing.Sertifikat baru COC, COP, pelaut mengalami kendala dalam memperlancar pekerjaan. Setelah 5 (lima) tahun berlayar harus revalidasi, banyak pelaut mengalami kendala kembali dalam bekerja. Pemerintah diminta tanggap apakah aturan revalidasi diikuti oleh semua pihak yang terkait mengeluarkan sertifikat COP.

Pelaut Indonesia perlu dilindungi perlu perlu diayomi jangan diperdaya terus menerus oleh banyak pihak.Banyak sekali organisasi yang mengurusi pelaut, tetapi tidak ada solid dan tidak bersinergi, belum ada yang mampu membela kepentingan pelaut, melindungi, menyiapkan hari tua pelaut. Sudah saatnya didirikan organisasi pelaut yang bermanfaat bagi anggotanya, menyiapkan asuransi kolektif dana pensiun pelaut, asuransi kesehatan keluarga pelaut, asuransi pendidikan anak-anak pelaut, premi terjangkau santunan menjanjikan untuk segela aspek : naik haji, modal usaha, dana harian hidup.Amat disayangkan belum ada pihak, pimpinan negara yang membanggakan pelaut, padahal pelaut dapat dijadikan andalan penghasil devisa, pelaut mempunyai andil besar dalam kesatuan NKRI, tidak ada pelaut tidak ada kapal NKRI diragukan keberadaannya.

Presiden Pertama bilang, bangsa Indonesia adalah bangsa Pelaut, Indonesia akan besar, jaya, sentosa, sejahtera jika menguasai laut.Kita tidak perlu lagi berdebat tentang tentang wacana, wawasan, definisi tentang Maritim dan Kelautan. Yang diperlukan adalah berbuat nyata, karena telah terbukti Kerajaan Majapahit, Sriwijaya mamapu berjaya di laut ratusan tahun, kita tinggal bersatu, bersemangat, bersinergi kembali jaya di laut, langkah awal tumbuh kembangkan Pelaut Indonesia, lapangan kerja dalam dan luar negeri cukup banyak, gaji amat menjanjikan, pelaut jangan dijadikan anjang pemerasan, jangan dijadikan komoditi ekonomi oleh pihak lain. Pelaut adalah tenaga kerja luar negeri yang menjunjung tinggi martabat bangsa.

Bapak Presiden Bambang Susilo Yudhoyono yang kami hormati dan kami banggakan berpalinglah kepada pelaut, keluarkan Keppres, Inpres tentang kepelautan agar Perusahaan Pengawakan Kapal dapat dijadikan industri agar dapat dijadikan andalan penghasil devisa, Sumber Daya Manusia Pelaut dibuatkan perencanaan yang sempurna, agar kesulitan pelaut yang bermutu dapat segera diatasi. Sistem Pengawakan Kapal Asing dibuat yang tepat sesuai sasaran dan tujuan. Ditulis oleh Pudji Sumarto

Ini adalah informasi e-mail melalui http://www.indonesianseafarer.com
www.pelautnusantara.com

Pelaut Indonesia Laris di Dunia


Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengumumkan, saat ini tenaga pelaut yang dihasilkan pendidikan pelaut di Indonesia, laris di dunia. "Sebelum mereka lulus, rata-rata sudah mengantongi kontrak kerja dengan perusahaan pelayaran asing," kata Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Departemen Perhubungan Dedy Darmawan kepada pers di Jakarta, Jumat. Dijelaskannya, tren tersebut terlihat setelah perusahaan pelayaran internasional mulai mengajukan permintaan kembali akan sumber daya manusia (SDM) pelaut Indonesia kembali.

"Sebelumnya setelah sempat terhenti karena peristiwa teror di Amerika Serikat 11 September 2001," katanya. Data Dephub mencatat, hingga saat ini total pelaut Indonesia yang bekerja di perusahaan pelayaran dunia sekitar 83 ribu, sedang di industri pelayaran lokal baru 64 ribu orang. Selain itu, tegasnya, pulihnya permintaan atas pelaut Indonesia itu terutama didorong kebutuhan tenaga pelaut yang tinggi untuk pelayaran internasional. "Sedikitnya dibutuhkan 40 ribu perwira pelaut dalam 10 tahun ke depan," katanya. Sementara, lanjutnya, di beberapa kawasan semisal Eropa, profesi pelaut sendiri juga sudah ditinggalkan.

"Pelaut Indonesia juga disenangi karena santun dan loyal," kata dia. Dedi memberikan contoh, perusahaan kapal pesiar asing seperti Holand America Line sudah menggunakan pelaut-pelaut Indonesia. Beberapa perusahaan asing lain seperti NYK, SUNJIN, JEWONG, Anthony Veeder, bahkan merekrut taruna-taruna calon pelaut sebelum masa studi berakhir. Tenaga pelaut pada tingkat Suporting Level juga banyak dibutuhkan. Bahkan, menurut Dedy, beberapa perusahaan asing semisal NYK Line, Jos Larsen, dan Anthony Veeder, telah meminta langsung ke beberapa Unit Pelaksana Teknis Diklat Perhubungan. Namun, Dedy juga menggarisbawahi bahwa pelaut Indonesia sempat dipersulit untuk berlayar ke Amerika setelah peristiwa 11 September.

"Hal itu karena sebagian besar kapal-kapal Eropa dimiliki perusahaan Amerika, pelaut Indonesia di Eropa sebanyak 11.500 orang saat itu dikurangi hampir separuhnya," katanya. Kemudian, posisi pelaut Indonesia kemudian digantikan pelaut-pelaut dari Philipina, China, dan Eropa Timur pecahan Rusia. Saat ini, Dedi melanjutkan, pelaut Indonesia yang bekerja di perusahaan pelayaran asing mendapatkan upah standar 2-3 ribu dolar AS per bulan. "Perusahaan lokal bertahap mengikuti," katanya. Oleh karena itu, untuk mengimbangi tingginya permintaan pelaut tersebut, kata Dedy, Badan Diklat akan menggenjot pendidikan kepelautan. Targetnya, 1.000 pelaut dicetak dalam setahun.

Diklat tingkat menengah juga dikembangkan dalam rangka menambah jumlah pelaut misalnya di Sorong,Nanggroe Aceh Darussalam dan Ambon.(*) Dijelaskannya, tren tersebut terlihat setelah perusahaan pelayaran internasional mulai mengajukan permintaan kembali akan sumber daya manusia(SDM) pelaut Indonesia kembali. "Sebelumnya setelah sempat terhenti karena peristiwa teror di Amerika Serikat 11 September 2001," katanya. Data Dephub mencatat, hingga saat ini total pelaut Indonesia yang bekerja di perusahaan pelayaran dunia sekitar 83 ribu, sedang di industri pelayaran lokal baru 64 ribu orang. Selain itu, tegasnya, pulihnya permintaan atas pelaut Indonesia itu terutama didorong kebutuhan tenaga pelaut yang tinggi untuk pelayaran internasional.

"Sedikitnya dibutuhkan 40 ribu perwira pelaut dalam 10 tahun ke depan," katanya. Sementara, lanjutnya, di beberapa kawasan semisal Eropa, profesi pelaut sendiri juga sudah ditinggalkan. "Pelaut Indonesia juga disenangi karena santun dan loyal," kata dia. Dedi memberikan contoh, perusahaan kapal pesiar asing seperti Holand America Line sudah menggunakan pelaut-pelaut Indonesia. Beberapa perusahaan asing lain seperti NYK, SUNJIN, JEWONG, Anthony Veeder,bahkan merekrut taruna-taruna calon pelaut sebelum masa studi berakhir.

Tenaga pelaut pada tingkat Suporting Level juga banyak dibutuhkan. Bahkan, menurut Dedy, beberapa perusahaan asing semisal NYK Line, Jos Larsen, dan Anthony Veeder, telah meminta langsung ke beberapa Unit Pelaksana Teknis Diklat Perhubungan.

Namun, Dedy juga menggarisbawahi bahwa pelaut Indonesia sempat dipersulit untuk berlayar ke Amerika setelah peristiwa 11 September. "Hal itu karena sebagian besar kapal-kapal Eropa dimiliki perusahaan Amerika, pelaut Indonesia di Eropa sebanyak 11.500 orang saat itu dikurangi hampir separuhnya," katanya. Kemudian, posisi pelaut Indonesia kemudian digantikan pelaut-pelaut dariPhilipina, China, dan Eropa Timur pecahan Rusia. Saat ini, Dedi melanjutkan, pelaut Indonesia yang bekerja di perusahaan pelayaran asing mendapatkan upah standar 2-3 ribu dolar AS per bulan.

"Perusahaan lokal bertahap mengikuti," katanya. Oleh karena itu, untuk mengimbangi tingginya permintaan pelaut tersebut, kata Dedy, Badan Diklat akan menggenjot pendidikan kepelautan. Targetnya, 1.000 pelaut dicetak dalam setahun. Diklat tingkat menengah juga dikembangkan dalam rangka menambah jumlah pelaut misalnya di Sorong, Nanggroe Aceh Darussalam dan Ambon.(*)

Thursday, January 7, 2010

RECRUITMENT AGENCIES


CRUISE LINER - FREIGHTER - YACHT - SAILING BOAT
WE HANDLING THE INTERESTS OF
SHIP OWNERS – OPERATORS - CREW
RECRUITING AGENTS INDONESIA back to country list


COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Aweidhia Jakarta Group
Jln.Warakas II No.1
Phone:
+62 21 43937204

Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Bali Duta Mandiri
J1. Cok. Rai Pudak Br. YongloniPeliatan
Phone:
0062 012385 4471
80571
Ubud - Gianyar Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Bali Tourism Institute
PO Box 2
Phone:
+62 361 773537-38
80363
Nusa Dua Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Bosso Mario Co
Jln. Cilincing, Bakti VI No. 28
Phone:
+62 21 44835163
14120
Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
CTI Group Jakarta
Lina Building #403Jln. HR Reasuna Said Kav B-7Kuningan, South
Phone:
+62 215-204-287
12910
Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Hotelier Aagency Indonesia
Patra Office Tower 3rd Fl Suite 314JL. Gatot Subroto 32-34
Phone:
+62.21.52901191
12950
Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Inital Karina PT
Graha Cempaka Mas Blok A-14
Phone:
+62.21.42803821

Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
JAM WorldwideJAM
Worldwide / PT. Jasa Adi MandiriWisma Dharmala Sakti Building19th Floor Jl Jenderal Sudirman Kav. 32
Phone:
+62 (0) 21 5737979
10220
Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Java Marine Services, Ltd:
MTC (Metro Trade Centre)Kav C-35 Soekarno - Hatta
Phone:
+62 22 70118230

Bandung Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Karunia Manning & Crew Management Group
Polmika BuildingJl. Enim Raya No.19
Phone:
+62-21 70947903
14310
Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Mitra Carolina International PT
Jl. Dr. Setiabudi Raya No. 22 C

Pamulang-Tangerang Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Nurwira Cahaya
Wirausaha Building 8th Fl. suite 802Rasuna said Kav C-5 Kuningan
12940
Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
Posidonia Navigation Ltd
JL. Alur Laut No. 1
Phone:
62-21-4302910

Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
PT Artistika Star Service
Jl. Warakas IV Gg. 20 No: 8a
Phone:
+62 21 43913730, +62 21 708828

Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
PT Dhika Mentari
Polmika BuildingJl. Enim Raya No. 19
Phone:
+62-21-70947903
14330
Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
PT Titip Agung Perkasa
Jln. Rawa Selatan III/17 Rt.005/07 Kampung Rawa Johar Baru
Phone:
(62-21) 4260758
10550
Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
PT. Bepapindo-Utama
JL. Teluk Amboina BlokE/8 Sukapura
Phone:
62(0)21-4483 2675
14140
Jakarta Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
PT. Idaman Makasambe
Komplek Papan MasBlok G14 no. 5
Phone:
(021)8816008
17510
TambunBekasi Indonesia



COMPANY CITY COUNTRY
Recruitment Agency
Crew, Seaman Staff
PT. Inmatec Utama
Perumahan Taman ModernJl. Flamboyan III No.32Cakung
13960
Jakarta Indonesia

Recent Post